Gerbang Masa Depan Masyarakat Melalui Pendidikan Kesetaraan

Masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan kesetaraan hanya menjadi batu sandungan untuk pendidikan lainnya dan masih ada yang berharap pendidikan kesetaraan sebaiknya ditiadakan padahal peran pendidikan kesetaraan sangat besar untuk membantu Masyarakat dalam ikut serta menuntaskan wajib belajar.

PENDIDIKAN KESETARAANPKBMBERLIAN

Samsi

1/22/20254 min baca

Mengapa Pendidikan Kesetaraan Dianggap Kurang Membantu Pemerintah Dalam Melayani Pendidikan

Masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan kesetaraan hanya menjadi batu sandungan untuk pendidikan lainnya dan masih ada yang berharap pendidikan kesetaraan sebaiknya ditiadakan padahal peran pendidikan kesetaraan sangat besar untuk membantu Masyarakat dalam ikut serta menuntaskan wajib belajar. Dari kalangan pendidikpun masih ada yang beranggapan bahwa pendidikan kesetaraan tidak layak keberadaannya hal itu dimaklumi karena banyak pihak merasa terganggu adanya pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan saat ini banyak usia sekolah yang langsung daftar di pendidikan kesetaraan karena itu sudah jelas akan manfaat adanya pendidkan kesetaraan. Dengan demikian maka jika ada yang beranggapan pemerintah masih kurang membantu dalam melayani pendidikan, ini anggapan yang salah. Karena sampai saat ini pemerintah terus menerus dan berupaya agar pelayanan di pendidikan kesetaraan terutama bagi para penyelenggara agar terus meningkatkan kualitas sesuai dengan 8 standar pendidikan, terbukti setiap satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan wajib ikut akreditasi itu artinya bahwa pemerintah sangat memperhatikan dan meyakini akan manfaat adanya pendidikan kesetaraan.

Penyebab pendidikan kesetaraan belum begitu familiar di Masyarakat

Kita maklum Bersama bahwa anggapan pendidikan kesetaraan sampai saat ini masih melekat dikalangan Masyarakat yang tidak tahu perkembangan pendidikan kesetaraan dari tahun ke tahun. Anggapan Masyarakat masih seputar lulusan dari pendidikan kesetaraan itu instan dan sangat mudah untuk memperoleh selembar Ijazah Padahal perubahan pada pendidikan kesetaraan sangat signifikan. Perubahan itu sangat jelas dari semua standar yang harus dimiliki oleh satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan. Hal itu masih kita maklumi juga karena masih banyak dimasyarakat yang setengah tahu padahal tidak tahu ap aitu pendidikan kesetaraan memberi informasi yang salah sehingga Masyarakat yang dianggap awam akhirnya percaya begitu saja terhadap informasi yang salah. Akhirnya menyimpulkan bahwa pendidikan kesetaraan itu hanya sekolah yang asal-asalan dan tidak layak untuk dijadikan tempat mencari ilmu pengetahuan, semoga ini tidak terus terjadi dan Masyarakat segera melek akan pengetahuan pendidikan kesetaraan. Anggapan buruk dan kurangnya familiar dimasyarakat akibat awal adanya kesetaraan itu sebatas untuk persamaan bagi para usia dewasa yang sudah bekerja tapi ijazah belum relevan maka diadakan persamaan tapi kini sangat berbeda itu jaman jadul bukan lagi seperti saat ini.

Tindakan apa yang harus dilakukan oleh penyelenggara pendidikan kesetaraan agar anggapan tidak baik hilang dari isu Masyarakat

Dengan adanya isu yang kurang baik dari Masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan maka sebaiknya para penyelenggara mengevaluasi serta terus meningkatkan apa yang menjadi kelemahan dalam penyelenggaraan sehingga apa yang dianggap lemah tidak lagi terjadi dan seluruh kegiatan yang diselenggarakan ditunjukkan ke public dan menunjukkan telah berubahnya penyelenggaraan kesetaraan tidak lagi seperti yang dianggap Masyarakat tidak baik. Dengan demikian maka mari kita tata Bersama semua dari 8 standar pendidikan yang dikeluarkan pihak pemerintah. Karena dengan 8 standar pendidikan para penyelenggara lakukan maka secara syarat penyelenggaraan sudah layak dan tidak bertentangan dengan penyelenggaraan. Pada akhirnya masayarakat akan percaya dengan melihat dan terbukti penyelenggaraan kesetaraan itu sesuai standar, kemudian dengan kepercayaan meningkat maka menjadi pintu untuk kemajuan dari satuan pendidikan penyelenggara kesetaraan yaitu PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

Isu pa yang harus diangkat agar pendidikan kesetaraan mendapat kepercayaan penuh dari Masyarakat

Dari berbagai isu yang muncul dengan pendidikan kesetaraan maka sebaiknya para penyelenggara harus meresponnya dengan baik dan cepat agar isu-isu yang berkembang dimasyarakat kurang baik saatnya kita perbaiki. Salah satunya Misalnya tentang pembelajaran tidak berjalan semestinya. Perlu diketahui bahwa pembelajaran di pendidikan kesetaraan sangat berbeda dengan pembelajaran di satuan pendidikan misalnya di SD,SMP, atau SMA. Untuk jalur formal pembelajaran tatap muka berlangsung selama 6 hari dalam 1 minggu sedangkan di kesetaraan perlu diketahui oleh Masyarakat bahwa pembelajaran 20 persen tatap muka dari 6 hari. Untuk menunjukkan dan menjawab isu tersebut mari kita tambah hari pembelajaran yang pada umumnya tatap muka berjalan 1-2 hari kita tambah 3 hari lebih untuk tatap mukanya. Dan perlu diketahui juga bahwa sebenarnya pembelajaran di kesetaraan itu 6 hari, pembagian hari pembelajaran di kesetaraan itu 20 persen tatap muka, 40 mandiri, dan 40 tutorial itulah merupakan pembagian pembelajaran yang berlangsung di kesetaraan.

Seberapa besar minat Masyarakat untuk anaknya mengikuti pendidikan kesetaraan

Minat Masyarakat untuk anak-anaknya masuk di pendidikan kesetaraan terus melonjak sangat signifikan itu terbukti dari masing-masing penyelenggara jumlah peserta didik yang terdaftar tidak kurang dari 100 peserta didik setiap satuan pendidikan. Dan kita dapat lihat dari data peserta didik pendidikan kesetaraan pada laman kemdikbud Rekapitulasi Data Pokok Pendidikan Nasional :

Sekolah Peserta didik Guru Tendik Jumlah Kirim % Kirim

PKBM & SKB 10.962 487.882 25.188 50.018 15.447 2.290 21%

Dilihat dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah PKBM dan SKB 10.962 satuan pendidikan dan peserta didik hampir setengah jut aitu baru 21 persen yang telah terkirim data dari satuan pendidikan. Dengan melihat data tersebut artinya bahwa pendidikan kesetaraan tidak lagi sebagai alasan penyetaraan tapi ini sudah menjadi pilihan Masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di pendidikan kesetaraan.

Apakah peserta didik pendidikan kesetaraan dianggap limbah manusia sehingga kurang mendapatkan pengakuan secara utuh oleh Masyarakat

Jika pernah mendengar pernyataan bahwa orang atau peserta didik di kesetaraan merupakan limbah. Pernyataan ini sangat menyakitkan jika menerima dengan tidak berpikir jernih tetapi dengan berpikir positif akan menjadi motivasi bagi masa depan peserta didik kesetaraan. Karena terbukti bahwa peserta didik yang dianggap limbah ternyata sudah terbukti banyak sekali lulusan dari kesetaraan menjadi pejabat, karyawan pabrik, guru, dan banyak yang sudah lulus sampai menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi alisan sudah banyak sarjana pada awalnya sekolah di kesetaraan.

Apakah proses untuk mendapatkan Ijazah dari pendidikan kesetaraan itu instan

Setelah di jelaskan pada paragraph di atas sudah cukup jelas bahwa proses untuk mendapatkan Ijazah kesetaraan tidak ada istilah instan dan sangat berbeda yang terjadi sebelum di sebut pendidikan kesetaraan karena dulu itu sebutannya adalah persamaan. Maksud dan tujuannya adalah bagi pekerja saat daftar memiliki pendidikan formal belum sesuai dengan peraturan serta persyaratan yang diberlakukan. Tetapi saat ini sudah tidak banyak lagi peserta di pendidikan kesetaraan usia dewasa lebig dari 70 persen pesertanya adalah usia sekolah. Dengan melihat peserta didik usia sekolah maka pemerintah membuat regulasi penyesuaian dengan diberlakukannya pendidkan kesetaraan sesuai jenjang misalnya SMP dan SMA waktu belajar 3 tahun maka untuk pendidikan kesetaraanpun sama saat ini 3 tahun yang harus ditempuh baik usia sekolah maupun usia dewasa.

Apakah ada pengaruh terhadap indeks Pembangunan manusia terutama pada rata-rata lama sekolah

Dari uraian di atas tentu sangat berpengaruh terhadap indeks Pembangunan manusia terutama rata-rata lama sekolah terbukti dengan peserta di pendidikan kesetaraan bukan orang dewasa tetapi pesertanya usia sekolah. Dengan demikian seharusnya pihak pemerintah peserta didik yang belajar di pendidikan kesetaraan sangat membantu pemerintah dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.

Diakhir tulisan ini maka kami simpulkan bahwa pendidikan kesetaraan merupakan gerbang masa depan Masyarakat mendapatkan pendidikan dan kesetaraan sebagai warga negara Indonesia.